Peringatan Hari Lingkungan Hidup

Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tahun 2022, hari Kamis (2/6/2022) dilaksanakan Peresmian Laboratorium Sampah di Balai Desa Murtigading, Kapanewon Sanden. 

Laboratorium ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebagai upaya percepatan pencapaian program strategis Kabupaten Bantul, yaitu mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, S.T., M.Sc., dalam laporannya menyebutkan bahwa terdapat beberapa program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan UAD untuk mendukung program strategis Bantul yaitu pendapingan pengelolaan sampah rumah tangga, pendampingan pengabdian dosen, serta pengadaan sarana prasarana pengelolaan sampah yang akan diimplementasikan sebagai laboratorium pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D., dalam sambutannya menjelaskan bahwa permasalah sampah adalah tanggung jawab bersama. Potensi timbunan sampah di Kabupaten Bantul setiap harinya sebesar 400 ton, sedangkan kemampuan pemerintah mengalola hanya sebesar 100 ton per hari, sehingga terjadi defisit sebesar 300 ton per hari yang harus dikelola. 

“Konsep pengelolaan sampah di Desa Murtigading adalah pengelolaan sampah berbasis BUMKal yang berdasar pada kebijakan operasional sampah yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati Bantul. Diharapkan masyarakat dapat mengelola sampah organik dengan sistem integrated farming, kolaborasi pemanfaatan yang dapat menghasilkan berbagai manfaat untuk peternakan, maupun pertanian dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutur Rusydi. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengucapkan terimakasih kepada segenap civitas akademika Universitas Ahmad Dahlan yang telah bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya penuntasan permasalahan sampah. 

“Dengan pendekatan ilmiah, maka sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih, bukan hanya meningkatkan nilai ekonomi, namun juga dapat memberikan efek domino dari pengolahan sampah, seperti potensi menghasilkan sumber energi alternatif. Saya berharap kehadiran laboratorium ini akan memperkaya wawasan dan pengetahuan kita dalam mengolah dan mengelola sampah sehingga tidak menjadi sumber kerusakan lingkungan,” pungkas bupati.